Sabtu, 07 Mei 2011

Mengungkap Misteri Latah

Rasanya tidak ada seorangpun yang tidak pernah memiliki teman atau mengenal seseorang yang memiliki kondisi latah. Biasanya kita senang bermain dengan (baca: mempermainkan) mereka karena dianggap lucu. Tapi tidak seperti dugaan banyak orang, latah bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah fenomena psikososial biasa yang sangat jarang ditemui di luar wilayah Indonesia dan Malaysia. Sebagai materi dalam kelas FAST Hypnosis, ini adalah pelajaran gratis untuk Anda semua…
Menurut Wikipedia, latah adalah kondisi yang dipicu oleh refleks kejutan sehingga korban masuk ke dalam keadaan trance dan menduplikasi gerakan atau ucapan tertentu secara otomatis. Biasanya orang latah dipengaruhi untuk bertindak sesuatu yang aneh, menggelikan, atau bersinggungan dengan ekspresi seksual seperti yang bisa disaksikan dalam video kompilasi latah ini.

Sebagian peneliti berteori bahwa penderita latah ada hubungannya dengan traumatik masa silam dan tekanan masalah seksual, sementara sebagian lainnya mengemukakan tentang alam pikiran seseorang yang terjebak dalam ruang bawah sadar sehingga bisa dengan liarnya terlontar jika ada pemicu. Psikolog Rinrin R. Khaltarina menyebutkan ada tiga penyebab latah dan empat variasi bentuk latah.

Saya sendiri memiliki pendekatan yang lebih sederhana: latah tidak dapat disebut sebagai penyakit serius karena umumnya tidak lebih dari sebuah efek self-hypnosis dimana seseorang memprogram dirinya sendiri untuk bersikap latah untuk keuntungan tertentu. Kurang lebih efek yang sama seperti pertunjukan hipnosis panggung yang dilakukan oleh Romy Rafael dkk.

Jika Anda masih belum mengerti, baiklah saya persingkat: awalnya seseorang hanya iseng meniru gaya latah, lalu ternyata menikmati perhatian yang ia dapatkan dan akhirnya terus-menerus menjadikan akting itu sebagai habit yang sesungguhnya.

Tidak percaya? Silakan saja berpura-pura latah selama satu hari penuh di lingkungan Anda… dan jangan terkejut jika di hari berikutnya Anda memiliki dorongan-dorongan otomatis untuk menjadi latah!

Selain mengundang banyak perhatian orang (dan jadi pusat perhatian itu rasanya nikmat sekali!), latah juga menjadi sebuah ‘kartu ijin’ untuk menantang arus dan melanggar norma, layaknya James Bond yang memiliki ‘ijin untuk membunuh’. Semua tindakan dan ucapan buruk yang dilakukan oleh sewaktu latah akan langsung dimaklumi karena orang-orang menganggapnya tidak sadarkan diri atau bahkan menderita penyakit latah. Dia bebas seenaknya mengucapkan kata-kata ofensif, bertindak bodoh dan gila tanpa perlu takut dicap kasar, bodoh, dan gila.

Latah membuat para ‘penderitanya’ mendapatkan sorot perhatian, perlakuan khusus dan superioritas dibandingkan orang-orang lain di sekitarnya. Jadi sekalipun terlihat tersiksa seperti dalam video ini, mereka sebenarnya menikmati momen-momen tersebut. Sama seperti mudah sekali untuk menjangkiti tubuh dengan ‘penyakit’ latah, mudah sekali juga untuk menyembuhkan diri. Permasalahannya, sedikit yang bersedia menghentikan kecanduan tersebut.

0 Comments:

Posting Komentar